Laman

Rabu, 10 April 2013

Percakapan Tawar Menawar Dalam Bahasa Jawa


Siapa sih yang tidak tahu kota Yogyakarta? Semua orang Indonesia wajib tahu dan wajib mengunjungi kota tersebut. Kota dengan bermacam-macam budaya ini memiliki suasana yang khas tersendiri. Menyimpan banyak cerita, kenangan, dan kecintaan orang yang mengunjunginya. Banyak pula tempat wisata di kota itu. Salah satunya yang paling terkenal yaitu Pasar Malioboro. "Kalau jalan-jalan ke Yogyakarta tanpa ke Pasar Malioboro rasanya kurang lengkap" begitulah kata orang-orang.

Pasar ini menjual berbagai macam oleh-oleh, dari mulai makanan kecil hingga aksesoris yang bernuansa Indonesia kental. Mayoritas penjual berasal dari daerah setempat. Dan mereka berbahasa Jawa. Katanya sih, kalau kita ngomong pakai bahasa Indonesia sehari-hari. Mereka akan tahu kalo kita orang dari luar Yogyakarta. Maka dari itu mereka akan naikin harga dagangan mereka. Karena mereka pikir orang kota yang jalan-jalan ke Pasar Malioboro pasti bawa uang yang banyak.

Nah, terus gimana caranya supaya kita gak ketahuan kalau kita dari luar Yogyakarta? Itulah yang akan saya bahas pada artikel ini. Kita akan belajar bahasa Jawa. Supaya nanti kita bisa berkomunikasi dengan pedagang di Pasar Malioboro tanpa ketahuan kita dari luar Yogyakarta. Apasih yang akan kita pelajari? Penasaran? Yuk lihat percakapan tawar-menawar dalam bahasa Jawa.

Anggap saja Fulan sedang belanja di Pasar Malioboro.

Fulan : Iki piro bu?
          (Ini berapa bu?)
          (Ini harganya berapa bu?)
          (Berapakah harga 'ini', bu?)

Pedagang : Iki seket. (I-ki se-keut)
                (Ini Rp. 50.000)
                (Harganya Rp. 50.000)

Fulan : Entok kurang ora, bu?
          (Bisa kurang gak, bu?)
          (Tolong kurangi harganya, bu.)

Jika si pedagang berkata ..

Pedagang : Ora iso / Ora entok.
                (Tidak bisa kurang)
                (Harga mati)

.. artinya harganya tidak bisa dikurangi atau ditawar. Tapi jika si pedagang berkata ...

Pedagang : Telung puluh ewu, piye?
                (Kalau Rp. 30.000, bagaimana?)

.. artinya dia menurunkan harganya. Jika anda menerima harga itu dan ingin membeli barang tersebut katakan ..

Fulan : Enggeh, bu.
          (Yasudah, bu)
          (Iya, bu)

.. tapi jika anda ingin menawarnya lagi, katakan ...

Fulan : Sageut maneh kurang ora, bu?
          (Bisa kurang lagi gak, bu?)

.. begitulah, hingga dia menuruni harganya. Jika dia bilang tidak bisa lagi. Berarti pilihan anda mencari barang yang lain atau menerima harga tawaran terakhir tersebut.

Terjemahan Harfiah

Iki : Ini
Piro : Berapa
Sekeut :  Limapuluh
Entok : Dapat
Kurang : Kurang
Ora : Tidak, Gak
Teulu : Tiga
Puluh : -puluh
Sewu (Ewu) : (Se)ribu
Enggeh : Ya
Iso / Sageut : Bisa
Maneh : Lagi?

Catatan : Penulisan 'eu' pada kata Sekeut dibaca seperti huruf e pada kata 'pEdagang' untuk membedakannya.

Itulah sedikit pelajaran yang dapat saya berikan. Saya pun juga masih belajar. Kalau beli oleh-oleh di Pasar Malioboro jangan lupa saya dibelikan juga ya.  Semoga Bermanfaat :)

8 komentar:

  1. slm sy dr malaysia..kalau jawa timur..perkataan jual itu kita sebut sbg apa dlm jawa?

    BalasHapus
  2. Jual=dodol, jualan=dodolan, menjual=ngedoli

    BalasHapus
  3. Bahasa jawa halus y NAWARIN apa??

    BalasHapus
  4. Semoga dikasih harga murah:v di malioboro

    BalasHapus
  5. Klo jajanan pasar bahasa jawa halusny apa???

    BalasHapus
  6. Sangat bermanfaat sekali, menambah wawasan dan pengetahuan...

    Jangn lupa untuk mengunjungi website pendidikan kami di https://www.pusatilmupengetahuan.com/

    BalasHapus