Tiap tahun, Gondo selalu menyempatkan mudik ke kampung
halamannya. Diajaknya istri dan sebelas anaknya. Naik mobil!
“Muat nggak, ya?” kata sang istri.
“Muat!” Gondo menegaskan.
Jadi, meski mobil sewaannya sudah kelebihan kapasitas, mereka
tetap berangkat ke Desa Suka Matok, Kabupaten Kukuruyuk. Terjebak macet di
Broxit—alias Brokokok Exit—anak-anak Gondo tunggang-langgang di pinggiran tol,
tak tahan ingin buang air. Lucu sekali.
Sesampainya di kampung, Gondo bertemu sepupunya.
“Rek, ayo, Rek! Kerja di ibukota. Kalau di ibukota, kerja
apa saja enak.”
Akhirnya, ikutlah Arek ke ibukota. Tanpa pertimbangan!
Ibukota makin padat, ayam-ayam negeri pun menggerutu.
“Dasar Ayam Kampung! Nyempit-nyempitin ibukota aja!”
♥♥♥
#FFKamis pertama setelah libur lebaran untuk Monday Flash
Fiction dan semua ayam-ayam se-Indonesia. Mohon Maaf Lahir Batin. #JanganBaper
ya. Ini cuma cerita, koks. Lopyual.
Wkwkkkkk..........
BalasHapusbaper aku dinyinyir ayam kampung. :V
jangan baper dong mbak :v kita kan bukan ayam.
HapusWah, sindiran halus ini ^^
BalasHapusAlhamdulillah kalau masih halus :D Hehehe makasih sudah berkunjung mbak
Hapus