Pria berkumis tebal itu terus menginterogasiku. Padahal aku sudah bilang aku tak tahu apa-apa. Yang aku tahu, aku merayakan ulang tahunku yang ke-delapan belas bersama teman-temanku di kampus. Saat aku memasuki ruang B8, semua temanku bersorak dan langsung bernyanyi. Kue tar kecil yang ku bawa langsung habis diserbu mereka.
“Bagaimana bisa?”
“Tidak tahu, Pak. Saya sibuk foto-foto dan bercanda. Jadi saya biarkan biar teman-teman saya saja yang makan kuenya. Saya sama sekali tidak mencicipi sedikit pun meski saya yang ulang tahun. Demi Tuhan, saya tidak tahu apa-apa.”
“Lalu?”
“Lalu tiba-tiba mereka tumbang. Kejang-kejang dan ....”
Ah, kenapa aku jadi tersangka?
#FFRabu Monday Flash Fiction Tema "Delapan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar