“Kau tahu sendiri, kan? Orang Indonesia masih belum bisa menerima hal-hal seperti ini. Keluargaku pasti akan curiga,” kataku sedikit khawatir.
Namun, ia sama sekali tak memasang wajah khawatir. Malam senyum manis dengan mata biru berkilauan.
“Tidak usah khawatir. Aku akan menggunakan ini,” jawabnya.
Tangan kanannya mengeluarkan benda kecil dari tasnya. Lalu dioleskan di bibirnya yang tipis.
“Hey, untuk apa?”
Tiba-tiba, dengan bibir yang masih basah, ia menciumku serta kemejaku. Kini, kemeja dan pipiku merah karena noda yang ditinggalkan bibirnya.
“Kalau begini, keluargamu akan mengira kau berkencan dengan wanita,” gumamnya lembut sembari tertawa riang di bawah sinar rembulan di kota Paris.
Event #FFRabu 100 Kata Monday Flashfiction dengan tema “Lipstick”. Hehehe, mohon kritik dan sarannya. Dan maaf, aku lagi keranjingan Prancis nih. Hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar